Grup Bakrie bersama rekanannya Recapital Advisors melakukan pencatatan saham jalur belakang (backdoor listing) di Bursa Efek London melalui transaksi tukar guling saham dan akuisisi dengan keluarga Rothschild senilai Rp 27 triliun.
Penandatanganan perjanjian jual beli saham telah dilakukan antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Recapital Advisors dan Vallar Plc pada Selasa (16/11/2010). Mekanisme transaksi raksasa senilai Rp 27 triliun ini dilakukan melalui 2 cara, yaitu tukar guling saham dan pembayaran tunai oleh Rothschild.
BNBR akan melepaskan 5,2 miliar (25%) saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di harga Rp 2.500 per saham atau total senilai Rp 13 triliun kepada Vallar Plc. Perusahaan investasi milik Rothschild ini akan membayar pembelian saham BUMI ini dengan memberikan 90,1 juta saham baru Vallar seharga GBP 10 per saham kepada BNBR.
Dengan transaksi ini, BNBR akan menguasai 43% saham Vallar Plc, sedangkan Vallar Plc akan memiliki 25% saham BUMI.
Recapital, melalui anak usahanya PT Bukit Mutiara yang menguasai 90% saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akan melepaskan 26,175 miliar saham BRAU atau setara dengan 75% saham BRAU kepada Vallar.
Mekanismenya dibagi menjadi 2 cara, Vallar akan membeli 12,215 miliar (35%) saham BRAU di harga Rp 540 per saham secara tunai dengan total Rp 6,596 triliun, sedangkan sisanya sebanyak 13,960 miliar (40%) saham BRAU akan ditukar guling dengan 52,2 juta saham baru Vallar atau setara dengan 24,9% saham Vallar.
Usai transaksi ini, kepemilikan Bukit Mutiara di BRAU tersisa 15% saham, sedangkan Vallar menguasai 75% saham BRAU. Transaksi ini juga menyebabkan terjadinya perubahan pengendali saham, sehingga Vallar wajib melakukan tender offer atas sisa saham publik BRAU di harga Rp 540 per saham.
Konsolidasi raksasa ini menyebabkan BNBR dan Bukit Mutiara menjadi induk usaha Vallar, dimana Vallar akan menguasai 25% saham BUMI dan 75% saham BRAU. Vallar pun akan berganti nama menjadi Bumi Plc.
Skema ini membuat kelompok bisnis grup Bakrie dan Recapital bersama-sama merambah bursa London. Vallar merupakan perusahaan investasi milik keluarga Rothschild yang merupakan bankir terkaya di dunia. Vallar baru saja menggelar IPO raksasa di Bursa London senilai US$ 1,07 miliar atau sekitar Rp 9 triliun pada Juli 2010.
Secara otomatis, BNBR akan menjadi pengendali baru Vallar atau yang akan diberi bendera Bumi Plc. Struktur pemegang saham Bumi Plc terdiri atas BNBR 43%, Bukit Mutiara 24,9%, pemegang saham pendiri 3,8% dan pemegang saham publik 28,3%.
Sebagai pengendali penuh, BNBR memiliki kewenangan untuk menempatkan orang-orang kepercayaan Bakrie di pucuk-pucuk pimpinan, tentunya grup Recapital tak ketinggalan juga boleh menempatkan orang-orangnya.
Berikut daftar calon-calon manajemen Vallar/Bumi Plc:
Chairman : Indra Bakrie.
Co-Chairman : Nathaniel Rothschild.
Deputy Chairman : Sir Julian Horn Smith.?
CEO : Ari Saptari Hudaya.
Finance Director : Andrew Beckham.
Business Development and
Strategy Director : James Campbell.
Non Executive Director : Rosan P Roeslani.
sumber
SEJARAH DINASTI ROTHSCHILD I
Rothschild mengklaim mereka adalah orang Yahudi, namun kenyataannya mereka adalah orang Khazar. Mereka datang dari sebuah negara yang disebut Khazaria, yang terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh Georgia. Alasan mengapa keturunan Khazar mengklaim mereka sebagai orang Yahudi adalah karena pada tahun 740 Masehi, atas perintah dari raja mereka (King Bulan), rakyat Khazaria harus memeluk kepercayaan Yahudi, tetapi tentu saja itu tidak mengubah gen mereka dari Mongolia Asia (Turki) menjadi orang Yahudi.
Saat ini, 90% orang Yahudi di dunia adalah keturunan dari Khazar, atau yang lebih sering disebut sebagai Yahudi Ashkenazi. Orang-orang ini berbohong kepada seluruh dunia bahwa tanah Israel adalah tanah leluhur mereka, padahal kampung halaman sebenarnya dari nenek moyang mereka ada di Georgia yang terletak 800 mile dari Israel.
Keluarga Rothschild memegang peranan yang sangat besar di kelompok Illuminati Bavaria. Rothschild dan Rockefeller adalah 2 dari 13 keluarga yang mengontrol kelompok Illuminati. Abad 19 sering disebut sebagai abad Rothschild yang diperkirakan mereka menguasai setengah kekayaan dunia. Intelijen dari Amerika dan Inggris mendokumentasikan bukti bahwa House of Rothschild selalu mendanai kedua belah pihak yang berperang sejak Revolusi Amerika.
Di masa kini, keturunan dari Rothschild mengadakan rapat dua kali dalam sehari di London untuk mendikte akan seperti apa harga emas di dunia. Mereka juga mendikte apa yang akan dilakukan oleh “Federal Reserve System” terhadap keuangan Amerika Serikat.
Bagaimana dengan pendirian negara terlarang Israel? Rothschild lah yang berada di belakang pembentukan negara ini. Rothschild merupakan penggerak utama pembentukan negara Israel. Kekuasaan Rothschild atas negara Israel sangat luas, bahkan di Israel terdapat jalan utama dengan nama Rothschild untuk menghormati perintis negara ini. Bahkan International Bank of Israel pertama terletak di Rothschild Boulevard 39, Bank Hapoalim (bank Israel yang paling cepat berkembang) terletak juga di Rothschild Boulevard 50.
Sejarah Singkat Taekwondo Indonesia
Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .
Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yg berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI ) yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai. Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno, Harsudiyono Hartas, dan sekarang oleh Letjen ( Mar ) Suharto.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard, dan sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000.
Susunan pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Masa Bhakti 2001 - 2006
Dewan Pembina: | Jendral TNI (Purn) Wiranto Letjen TNI (Purn) Leo Lopulisa Letjen TNI (Purn) Harsudiyono Hartas Marsda (Purn) Sugiri |
Dewan Penyantun: | Kim Kwang Hyun Murdaya Pho |
Dewan Penasehat Teknik: | Lee Jong Nam Oh Il Nam Simon Kaihena Hadi Sugianto Mudjiman |
Ketua Umum: | Letjen TNI MAR (Purn) Suharto |
Wakil Ketua Umum: | Freddy Pangkey |
Ketua Harian: | Kol. CZI. Setiawan S |
Sekretaris Jenderal: | Tb Ade Lukman Djajadikusuma |
Wakil Sekretaris Jendral: | H Charles SAM, SE, MM |
Bendahara: | Laks Pertama Drs Johnny E Awuy |
Ketua Bidang Organisasi: | Brigjen H Noor Fadjari, ST |
* Komisi Pusat dan Daerah: | Ir Dudi Gardesi |
* Komisi Pelajar/Mahasiswa: | Ir Anang Latief |
Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan: | Suwandi Gunawan, MBA |
* Komisi Kenaikan Tingkat: | Acen Tanuwijaya |
* Komisi Perwasitan: | Suwandi Gunawan, MBA |
* Komisi Kepelatihan: | Budiman |
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi: | Acen Tanuwijaya |
* Komisi Pertandingan/Kejuaraan: | Dirc Richard Talumewo |
* Komisi Kesehatan Olahraga: | Dr Ricardo Siregar |
* Komisi IPTEK: | Dr Phaidon |
* Komisi Sertifikat: | Didik Ruspriyanto, SSos |
* Komisi Litbang: | Agus Sukarna |
Ketua Bidang Dana dan Usaha: | Santi Diansari |
* Komisi Perencanaan Anggaran & Usaha: | Intan Hardy Widjaja, SIP, MBA |
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri: | M Hadianto Wirajuda |
* Komisi WTF/ATU/SEATU: | Acen Tanuwijaya |
Hubungan Masyarakat: | Kiki Susiloputro |
Badan Pemeriksa Keuangan: | Dwi Putranto Sulaksono |
Badan Hukum & Disiplin: | Zaenal Abidin, SH |
A. Kemunculan Regionalisme di Afrika
Afrika merupakan sebuah kawasan yang cukup luas. Akan tetapi Afrika merupakan benua yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari bagian sub-sahara Afrika dimana 37 dari 48 state yang ada merupakan negara dengan tingkat pendapatan yang rendah (Shaw, 2000). Di Afrika sendiri bentuk dari regionalisasinya cenderung mikro-regionalisme, dimana kerjasama yang terjadi cenderung dilakukan oleh antarnegara di benua Afrika. Regionalisme dipandang sebagai sebuah proses yang berbeda-beda. Menurut Timothy M. Shaw, regionalisasi di Afrika tersebut baru terbentuk pada masa millennium baru (Shaw, 2000). Kebangkitan regionalisme Afrika ini dimulai pada awal abad 20. Pada saat perang dunia kedua sedang berlangsung, permasalahan-permasalahan yang diangkat menjadi Afrika-sentris dan fokusnya tentang adanya pencelaan pada segala bentuk kolonialisme dan adanya dominasi orang-orang kulit putih. Selain itu regionalisme di Afrika baru bisa berkembang juga karena banyaknya negara-negara di Afrika yang mulai memerdekakan dirinya dari kolonialisme (Bach, 2003). Adanya konflik yang diwarisi sejak era kolonialisme kemudian meninggalkan serangkaian persoalan terutama terkait dengan perbatasan dan area kedaulatan. Ditambah lagi dengan kemiskinan yang luar biasa yang mendorong banyak sekali aksi pelanggaran HAM dan berbagai krisis seperti perang saudara. Masalah kaburnya batas-batas yang jelas selain memicu perang saudara juga menimbulkan berbagai tindak kriminal internasional yang terorganisir seperti jaringan perdagangan obat-obatan ilegal, money laundering dan terorisme. Khusus untuk permasalahan terorisme ini, Afrika merupakan sasaran empuk teroris karena selain kaburnya batas-batas negara, juga didukung oleh supremasi hukum yang lemah.
Munculnya gerakan regionalisme di Afrika ini tidak lepas dari peran pergerakan dari oraganisasi perlawanan rakyat Afrika Front Line States (FLS) dan Pan-African. FLS sendiri ada untuk melawan adanya dominasi kulit putih dikawasan Afrika. Dominasi ini juga merupakan akibat dari adanya kolonialisme di Arika. Sedangkan Pan-African merupakan sebuah pergerakan yang dibentuk di AS dan West Indies pada abad ke-20. Pada akhir PD II, pan-African lebih terfokus pada denouncing colonialism dan white domination. Pan-African memberikan banyak kontribusi dalam terbentuknya OAU yang pada akhirnya menjadi titik awal dari berkembangnya regionalism di Afrika. Pada 1963 berdasarkan Addis Ababa charter didirikan sebuah organisasi yang berdasar pada adanya pembentukan persatuan di Afrika yaitu Organisation of African Unity (OAU). OAU memiliki tujuan awal untuk membebaskan negara-negara di Afrika yang sebagian banyak masih dibelenggu dalam bayang-bayang kolonialisme dan adanya permasalahan rasial. Jadi pada dasarnya regionalisme di kawasan Afrika pada awalnya lebih banyak didasari atas adanya keinginan untuk melepaskan diri dari kolonialisme. Seiring berjalannya waktu dengan kemunculan OAU sebagai pendongkrak semangat bangsa Afrika. Munculah beberapa organisasi lain yang juga muncul berdasarkan kerjasama regional di Afrika. Contohnya adalah pada awal 1980-an berdirilah African Economic Community (AEC), yang berisikan 53 negara. Organisasi ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada negara-negara di Afrika dan menaikan produksi ekonomi masyarakat Afrika. Dalam organisasi ini diharapkan adanya pergerakan yang bebas atas barang serta faktor produksinya, pembentukan pasar domestik tunggal, bank sentral, dll.
Dalam menjalankan fungsinya, OAU memberikan jaminan non intervensi pada masalah internal negara anggota yang lalu dimanfaatkan oleh rezim otoriter untuk menindas rakyatnya. Hal inilah yang memicu keinginan untuk membentuk African Unity (AU). AU terbentuk pada 9 Agustus 2002 dengan fokusnya pada sektor keamanan, pengembangan ekonomi, dan kestabilan wilayah Afrika. Dalam perkembangannya regionalisme mulai menunjukan arah positif dalam kerjasama-kerjasama ekonomi. Dimana terdapat tujuh Regional Economics Community (REC) yang disebutkan oleh African Union (AU) yaitu Arab Maghreb Union (AMU), Economic Community of Central African States (ECCAS), Common Market for East and Southern Africa (COMESA), Southern Africa Development Community (SADC), Intergovernmental Authority on Development (IGAD), Economic Community of West African States (ECOWAS), dan Community of Sahelian-Saharan States (CEN-SAD). Dari bentuk-bentuk regionalisme diatas dapat dilihat bahwa bentuk dari regionalisme di Afrika cenderung membahas permasalahan ekonomi yang cukup sering terjadi di Afrika.
B. Sejarah dan Latar Belakang Pembentukan Uni Afrika
Pemukim kulit putih mulai berdatangan di tahun 1880-an di Kerajaan Afrika bagian selatan yang kini disebut sebagai Zimbabwe atau Rhodesia. Penjajah mengganti nama tempat itu dengan Rhodesia sesuai dengan nama tokoh Inggris yakni Cecil Rhodes yang bermimpi menyatukan seluruh dunia di bawah pemerintahan Inggris, dan menjadikan Inggris kaya dari hasil alam yang ada yakni berlian, emas dan perunggu (Times, 2001). Rhodes membuka jalan bagi para penjajah Inggris dan perusahaan yang dimilikinya untuk menduduki Afrika pada waktu itu. Hal-hal yang dilakukannya antara lain dengan, membuka lahan pertambangan dengan memperkejakan orang-orang asli Afrika.
Dari ilustrasi diatas, dapat terlihat adanya kolonisasi oleh bangsa asing di Afrika, sehingga pada tanggal 25 Mei 1963, OAU (Organization of African Union) didirikan oleh 32 pemimpin negara-negara independen Afrika (Ashgate, 2006). Mandat dari OAU adalah untuk mempromosikan kesatuan Afrika yang baru, untuk menghapuskan segala bentuk kolonialisme di Afrika, untuk mempromosikan kerjasama antar benua, dan untuk mempertahankan kedaulatan dari masing-masing wilayah negara yang ada di Afrika. Tujuannya adalah untuk membantu menyelesaikan dekolonisasi dari benua itu, tetapi pembentukannya tergantung pada keberhasilan prinsip kemerdekaan Afrika. Para pendirinya adalah beberapa tokoh besar di Afrika, termasuk Dr Kwame Nkrumah Ghana, Leopold Senghor Sédar Senegal, Haile Selassie dari Ethiopia (www.ohncr.org).
Pada 1940-an dan awal 1950-an, partai politik baru di negara-negara Afrika menuntut kebebasan politik dan juga meminta penghentian dominasi kolonial. Italia dan Inggris, diikuti oleh Perancis dan Belgia akhirnya menanggapi permintaan untuk memerdekakan negara-negara jajahannya. Libya memperoleh kemerdekaan dari Italia pada 1951, Mesir telah menerima kemerdekaan resmi pada 1922, tetapi pasukan Inggris tetap di sana sampai 1954. Inggris juga memerintah Ghana (sebelumnya Gold Coast) yang pada tahun 1957 adalah negara pertama di selatan Sahara yang menjadi negara mandiri. Kwame Nkrumah, yang memimpin gerakan kemerdekaan di sana mulai berbicara tentang kerjasama antara negara-negara independen Afrika.
Ketika Nkrumah memperkenalkan konsep persatuan Afrika di benua itu, negara-negara Afrika baru merdeka dibagi menjadi dua kelompok. Beberapa negara dan pemimpin mereka, termasuk Nkrumah, Sékou Toure dari Guinea, dan Modibo Keita dari Mali berusaha untuk bersatu, bahkan dari sektor militer mereka juga berusaha membuat kelompok militer Afrika yang bersatu. Selanjutnya di Mesir, pemerintahan transisi dari Aljazair dan Maroko, bergabung dengan Uni Ghana-Guinea-Mali untuk membentuk Grup Casablanca. Grup selanjutnya adalah Grup Monrovia, terdiri dari 24 negara termasuk Nigeria, Liberia, Senegal, Pantai Gading, Kamerun, dan Togo. Negara-negara pada Grup Monrovia percaya pada pendekatan yang lebih bertahap untuk persatuan Afrika, yakni dengan menggabungkan ekonomi lintas-perbatasan sebagai langkah pertama. Banyak yang percaya bahwa keretakan antara kedua kelompok (Casablanca dan Monrovia) ini akan bersifat permanen, dan harapan untuk persatuan Afrika akan menagalami banyak hambatan.
Melihat hal tersebut, OAU dinilai masih belum menjadikan Afrika satu, oleh karena itu OAU berganti nama menjadi African Union (AU) pada tahun 2002. Mewakili 53 negara di Afrika, AU adalah penerus OAU yang didirikan pada tahun 1963, yang bekerja untuk membawa negara-negara Afrika untuk mendapatkan dan memperkuat kemerdekaan mereka dari negara-negara Eropa, yang telah memerintah atas mereka dengan kekerasan, selama beberapa dekade. OAU berdiri melawan kolonialisme, apartheid, dan ketergantungan pada negara asing, sementara itu AU menekankan pada demokrasi, hak asasi manusia, pembangunan dan ekonomi. Misi utama AU relatif baru yakni menciptakan kesatuan yang lebih besar dan kerjasama antar negara anggota dan di antara bangsa-bangsa Afrika dalam rangka meningkatkan kondisi kehidupan di benua ini (www.africa-union.org). 53 negara anggota berharap bahwa organisasi akan memungkinkan negara-negara Afrika untuk lebih didengar dalam diskusi dan negosiasi global.
C. Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi Uni Afrika
Sebagai sebuah organisasi regional, tantangan yang dihadapi oleh Uni Afrika sangatlah berat, baik dari segi internal maupun eksternal kawasan tersebut. Bila dibandingkan sekilas dengan organisasi regional di kawasan Asia, misalnya, jelas sekali terlihat bahwa Uni Afrika masih belum dapat menunjukkan pengaruh atau eksistensinya di dunia internasional. Ada beberapa faktor terkait dengan perkembangan regionalisme di Afrika ini. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah kondisi geografi Afrika yang didominasi oleh wilayah gurun yang tandus, teknologi dan sumber daya manusia yang kurang berpendidikan, dan banyaknya angka kriminalitas seperti pelanggaran HAM, terorisme dan masalah-masalah internal lainnya. Kondisi tersebut membuat negara-negara maju menjadi enggan untuk memulai penanaman modal atau investasi di Afrika. Hal ini tentu saja berpengaruh pada pertumbuhan negara Afrika sendiri yaitu dengan sedikitnya peran pihak asing (negara maju) di wilayah Afrika, maka globalisasi pun juga akan sulit untuk menjangkau negara tersebut.
Kondisi geografi suatu negara memang tidak mungkin untuk diubah, tetapi faktor lain seperti seperti teknologi, sumber daya manusia, dan tingkat kriminalitas di wilayah Afrika merupakan variabel yang bisa diubah. Hal pertama yang harus diubah adalah mengenai sumber daya manusia Afrika yang kurang ahli. Organisasi-organisasi regional, misalnya Uni Afrika dan pemerintah seharusnya mengadakan suatu pelatihan bagi masyarakat Afrika sehingga tenaga kerja masyarakatnya dapat memaksimalkan usaha-usaha dalam negeri. Apabila sumber daya manusia di Afrika dapat ditingkatkan ke tingkat profesional, maka perekonomian Afrika akan dapat ditingkatkan juga. Kedua, masalah teknologi. Dengan adanya sumber daya manusia yang baik, teknologi juga akan dapat ditingkatkan ke skala global. Ketiga, masalah kriminalitas yang sulit sekali diselesaikan. Jika masalah kriminalitas di Afrika dapat diminimalisasi, maka negara-negara maju mungkin tidak akan enggan untuk menjalin hubungan kerjasama dengan Afrika dan hal ini tentu saja akan dapat memajukan regionalisme di Afrika.
Penjelasan di atas merupakan sebuah penjelasan singkat mengenai masalah utama yang di hadapi negara-negara di Afrika secara umum. Terbentuknya Uni Afrika seharusnya mampu mengatasi masalah-masalah di atas. Inilah yang menjadi tantangan utama bagi sebuah organisasi regional seperti Uni Afrika, yaitu bagaimana negara-negara di Afrika dapat bersatu dan menggabungkan kekuatan dalam menghadapi isu-isu tersebut. Tantangan lain yang dihadapi oleh Uni Afrika adalah hal-hal yang terkait dengan konflik internal kawasan tersebut. Afrika merupakan negara yang masih diwarnai dengan konflik antar negara, baik masalah etnis, perbatasan maupun perebutan sumber daya alam. Misalnya saja konflik yang terjadi di Somalia, krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah Sudan, krisis politik yang menimbulkan konflik di Zimbabwe, dan masih banyak konflik lainnya. Dalam merespon konflik internal tersebut, Uni Afrika telah menunjukkan usahanya, seperti pengiriman pasukan perdamaian dalam penyelesaian konflik di Darfur, dan penggelaran konferensi antar anggota Uni Afrika untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada.
Selain tantangan dalam menyelesaikan konflik internal, berikut ini adalah tantangan-tantangan yang dihadapi Uni Afrika, sesuai dengan yang tercantum dalam Strategic Plan of the Commission of the African Union yaitu:
- Weak linkages and bridges between the resources of the continent
Untuk menyatukan atau mengintegrasikan suatu kawasan, maka perlu adanya infrastruktur yang dapat mempermudah mobilitas masyarakat dalam pertukaran ide dan pengalaman. Inilah yang masih menjadi tantangan bagi Uni Afrika yang mana kondisi infrastruktur jalan, rel kereta api, jembatan, dan telekomunikasi masih belum lengkap sehingga banyak daerah-daerah yang masih sulit dijangkau.
- The Weakness of the Existing Capacities in the Commission
Komisi Uni Afrika dibentuk sebagai mesin penggerak persatuan kawasan, tapi pada praktiknya, kapasitas komisi organisasi regional tersebut masih belum cukup untuk dapat mewujudkan tujuan-tujuan organisasi.
- Institutional Cacophony
Tantangan selanjutnya bagi Uni Afrika adalah bagaimana menyatukan institusi-institusi regional maupun sub-regional untuk bekerja sama dan diorganisasi dengan baik sehingga dapat bekerja lebih efektif dan tidak terjadi overlapping.
- The Challenge of Creating Effective Governance Instrument for the African Union
Ada beberapa bagian penting dalam Uni Afrika. Pertama, the commission yang berperan sebagai motor penggerak terwujudnya union. Kedua, member states yang berfungsi sebagai manajer di bidang politik. Kemudian, Pan-African Parliament dan ECOSOCC sebagai kontrol terhadap jalannya demokrasi. Keempat, REC (Regional Economic Community) sebagai building blocks dari union tersebut. kelima, court of justice sebagai lembaga judisial, dan African Court of Human and People’s Rights. Tantangan bagi Uni Afrika kemudian adalah bagaimana menumbuhkan pemahaman antar organ-organ penting dalam Uni Afrika sendiri sehingga setiap organ dapat berfungsi sebagaimana mestinya (sesuai dengan peranan masing-masing).
Uni Afrika memiliki jumlah anggota yang sangat banyak, sehingga struktur yang dibentuk menjadi sedemikian kompleks. Kompleksitas ini menimbulkan gagasan untuk membentuk sebuah pemerintahan Afrika, gagasan ini dicetuskan oleh presiden Libya Muammar al-Gaddafi dalam pertemuan Uni Afrika Februari 2009. Tujuannya untuk memberikan peran lebih besar kepada Uni Afrika di kancah internasional dan membentuk semacam “Perserikatan Negara-negara Afrika” (www.dw-world.de).
Sebagai sebuah organisasi regional yang menaungi banyak negara anggota, Uni Afrika tentu memiliki hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan-tujuannya. Secara umum, hambatan yang dihadapi negara-negara Afrika sejak mereka memperoleh kemerdekaannya adalah pembentukan sebuah pemerintahan yang demokratis dan dapat menciptakan sebuah pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai konsekuensinya, pemerintahan negara-negara Afrika, baik secara individu maupun kolektif, selama bertahun-tahun telah menerapkan berbagai macam strategi dan memberikan respon pada tantangan ini (Shinkaiye, 2006).
Selain itu, seiring dengan arus globalisasi yang membawa serta ideologi neoliberal ke benua Afrika juga pengaruh yang cukup signifikan. Kebijakan neoliberal yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia dan kekerasan dari arus globalisasi korporasi yang dipimpin justru memperlemah Afrika. Karakteristik utama dari benua itu adalah kelemahan dan adanya pembagian divisi-divisi, walaupun dibentuk Uni Afrika dan penerapan New Partnership for Africa’s Development (NEPAD), divisi-divisi ini tetap ada. Hubungan Neo-kolonial masih kuat dengan pengaruh dari mantan kolonial. Masih banyak pangkalan dan fasilitas militer asing di benua itu. Beberapa negara masih tergantung pada negara-negara barat untuk keamanan mereka. Perancis campur tangan dalam Republik Afrika Tengah dalam upaya untuk membantu pemerintah memukul balik serangan dari kelompok pemberontak. Kemiskinan adalah hasil dari kebijakan yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia, dengan menggunakan dalih utang dengan keterlibatan pemerintah Afrika. Hal ini diperburuk oleh ketergantungan ekonomi, keuangan, dan politik pada negara-negara Barat dan lembaga-lembaga multilateral. Ketergantungan akan makanan telah meningkat secara dramatis. Menurut FAO dan badan PBB lainnya, lebih dari 43 juta penduduk Afrika menderita kelaparan, dan yang membunuh lebih banyak orang adalah HIV / AIDS, malaria dan TBC. Akibatnya, Afrika menghabiskan miliaran dolar dalam impor makanan, lalu dibayar oleh kredit dan bantuan dari negara-negara Barat dan lembaga multilateral (Dembele, 2007).
D. Prospek Uni Afrika
Sebagai sebuah organisasi regional, Uni Afrika memiliki tujuan-tujuan guna tercapainya integrasi Afrika secara keseluruhan. Keberadaan organisasi regional Uni Afrika secara umum ditujukan untuk mencapai perbaikan kualitas hidup di Afrika sendiri (Badejo, 2008). Perbaikan kualitas hidup ini seperti dalam bidang kesehatan, pendidikan, kemakmuran dan demokrasi yang ada di negara-negara Afrika. Tentunya juga mengupayakan adanya kooperasi dan integrasi negara-negara Afrika secara menyeluruh (Badejo, 2008).
Selain tujuan diatas, Badejo menambahkan bahwa keberadaan Uni Afrika juga diupayakan sebagai penguat nilai tawar negara-negara Afrika di dalam hubungan internasional (Badejo, 2008). Tujuan utama organisasi tersebut pada akhirnya terbentur oleh hambatan-hambatan yang muncul seperti diatas. Meskipun demikian, dalam artikelnya, Mkwezalamba dan Chinyama (2007) menyebut bahwa organisasi Uni Afrika juga melakukan serangkaian perbaikan terkait hambatan yang ada.
Perbaikan-perbaikan terhadap hambatan yang ada tersebut pada akhirnya memberi sebuah harapan dan prospek terhadap kelangsungan Uni Afrika itu sendiri. Perbaikan-perbaikan yang ada seperti mengupayakan perdamaian dan peredaan konflik merupakan sebuah jalan keluar yang terbaik bagi Uni Afrika. Dengan upaya peredaan konflik seperti dengan membentuk The Solemn Declaration at the Conference on Security, Stability, Development and Cooperation in Africa (CSSDCA) dan The Memorandum of Understanding on Security, Stability, Development and Cooperation in Africa (Mkwezalamba dan Chinyama, 2007) Afrika menghadapi sebuah babak baru dalam menghadapi masa depan. Selain itu, hal yang paling penting adalah pengadobsian Protocol Relating to the Establishment of the Peace and Security Council (PSC) ke dalam Uni Afrika.
Selain mengupayakan peredaaan konflik dan perdamaian, prospek Uni Afrika dapat dicapai melalui perbaikan dalam bidang ekonomi politik. Perbaikan bidang ekonomi politik ini terutama berkaitan dengan reformasi makro ekonomi politik negara-negara di Afrika (Mkwezalamba dan Chinyama, 2007). Perbaikan ekonomi ini ditujukan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi sendiri, meningkatkan investasi dan mengupayakan berkurangnya kemiskinan. Perbaikan ekonomi politik ini menjadi sebuah hal penting dalam mengupayakan pembangunan Afrika karena jalan terbesar dalam mengupayakan integrasi dalam bidang ekonomi.
Dari serangkaian upaya perbaikan diatas, terlihat bahwa prospek terbesar Uni Afrika adalah berdirinya sebuah organisasi regional yang bisa mengakomodasi kepentingan-kepentingan negara-negara Afrika. Prospek dari Uni Afrika ini tentunya harus ditunjang oleh peningkatan dan perbaikan kualitas hidup negara-negara Afrika seperti yang telah disebut diatas. Hal ini karena semua prospek yang ada dan berpotensi sebagai keberhasilan Uni Afrika tidak akan muncul jika masih ada hambatan-hambatan. Oleh karena itu, Uni Afrika harus mengatasi terlebih dahulu hambatan yang dihadapi tersebut.
Selain hal diatas, satu hal lagi yang menjadi prospek keberhasilan Uni Afrika kedepan adalah melimpahnya sumber daya alam. Namun hal ini kembali pada ulasan diatas bahwa selama potensi sumber daya alam tersebut masih ditumpangi oleh konflik-konflik kepentingan, maka prospek Uni Afrika sebagai sebuah organisasi regional yang mengupayakan integrasi menyeluruh negara-negara di Afrika tidak akan mencapai titik keberhasilan. Oleh karena itu, sekali lagi dapat disebutkan bahwa Uni Afrika harus terlebih dahulu meminimalisasi hambatan yang agar potensi dan prospek keberhasilan Uni Afrika sebagai organisasi regional bisa tercapai dengan maksimal.
1.ONE
ONE adalah organisasi advokasi dan kampanye menyatukan dunia melawan kemiskinan ekstrim. logo mereka bersama dengan kampanye iklan berhubungan dengan pesan mereka jelas dan ringkas yang menyajikan fakta-fakta keras. Menggunakan jenis huruf dikapitalisasi kuat dan citra dalam warna hitam dan putih.mereka fokus menampilkan pesan yang serius tanpa memperlihatkan sisi glamour.
2. Bread for the World
Bread for the World organisasi social yang ada diUS. Berbasis kolektif dengan tujuan untuk mengubah kebijakan yang saat ini di tempat yang memungkinkan kelaparan dan kemiskinan untuk bertahan. logo mereka menggabungkan campuran termasuk ikon simbol Ichthys berkaitan dengan iman orang Kristen.dan bentuk sepotong roti menyoroti fokus pada makanan.
3. Feed the Children
Feed the Children adalah organisasi nirlaba internasional dengan misi untuk memberikan makanan, obat-obatan dan pakaian kepada individu, anak-anak dan keluarga yang kurang mampu. Yang paling penting terfokus pada kelaparan, perang, kemiskinan atau bencana alam. logo mereka mewakili bergabungnya tangan di seluruh dunia untuk membantu mereka yang membutuhkan.
4. Child Poverty Action Group
Child Poverty Action Group adalah organisasi social terkemuka yang berkampanye amal untuk penghapusan kemiskinan anak di Inggris. logo mereka merupakan sifat kampanye dengan nama mereka disajikan sebagai pesan yang kuat dan mengingatkan kita pada plakat yang sering digunakan dalam protes .
5. Muslim Aid
Muslim Aid adalah organisasi social dengan tujuan untuk meringankan orang miskin, orang tua dan anak-anak yang membutuhkan di seluruh dunia. logo mereka memanfaatkan bulan sabit, simbol Islam.
6. The One World Trust
The One World Trust adalah organisasi social yang mempromosikan pendidikan ke perubahan yang dibutuhkan untuk memberantas kemiskinan, ketidakadilan, kerusakan lingkungan dan perang. Meskipun tidak secara resmi menyatakan,logo ini tampaknya berhubungan dengan empat fokus utama akuntabilitas, perdamaian, keamanan dan pembangunan berkelanjutan melalui warna. Logo ini juga muncul untuk membentuk ilusi berbentuk silinder yang dapat mewakili O alias Satu.
7. Tearfund
Tearfund adalah organisasi social bantuan Kristen terkemuka dan amal pembangunan yang bekerja dengan jaringan global gereja untuk membantu mengentaskan kemiskinan. logo mereka membuat penggunaan salib Kristen dalam bentuk T, menghubungkan dengan latar belakang iman di belakang organisasi.
8. Transaid
Transaid adalah organisasi social yang menangani kemiskinan dan kerugian dengan membangun keterampilan transportasi dan pengetahuan di negara berkembang. logo mereka memanfaatkan citra visual yang besar menunjukkan bentuk kaki menggabungkan menjadi telapak berbentuk ban, langsung berhubungan dengan sifat organisasi.
9. WaterAid
WaterAid adalah organisasi nirlaba internasional yang didedikasikan untuk membantu orang keluar dari kemiskinan dan penyakit yang disebabkan oleh hidup tanpa air bersih dan sanitasi. logo mereka membuat koneksi langsung terfokus pada air dengan menggunakan setetes air grafis. Penggunaan cyan juga membantu membangun link dengan warna biru yang umumnya terkait dengan air.
10. Africa Now
Africa now adalah organisasi social yang menangani kemiskinan di Afrika dengan membantu produsen skala kecil dan mempromosikan perdagangan etis. konsentrasi mereka tentang bekerja dengan orang-orang yang diwakili dalam logo mereka dengan ikon sederhana dari sebuah figur manusia, yang di dalamnya adalah garis besar benua Afrika.
11. Afrikids
Afrikids adalah organisasi social anak yang bekerja dengan masyarakat di Ghana untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang ditolak dan rentan terhadap penyakit. logo mereka menggunakan tipografi anak-suka berhubungan dengan orang-orang muda dengan coklat bersahaja dan ikon matahari yang umumnya terkait dengan Afrika.
12. ADRA
ADRA adalah organisasi social yang bertujuan untuk memberdayakan kaum miskin di seluruh dunia dengan keterampilan, sumber daya dan peluang untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. logo mereka menggunakan garis bujur dan lintang untuk melambangkan dunia dan termasuk tokoh-tokoh ikon dari seluruh dunia untuk mencerminkan bergabung orang untuk membantu orang lain di seluruh dunia.
13. Actionaid
ActionAid memiliki sejarah 35 tahun memerangi kemiskinan, dengan fokus pada HIV dan AIDS, makanan dan kelaparan, hak-hak perempuan dan pendidikan. logo mereka menggunakan warna merah dan tanda seru tempat di tengah2 untuk menampilkan tindakan maju bergerak ke depan untuk memerangi kemiskinan.
14. Shelter Simak
Shelter adalah adalah organisasi social amal Inggris yang kampanye untuk mengakhiri tunawisma dan perumahan kumuh. logo mereka menggunakan bentuk ikonik dari sebuah rumah yang dikombinasikan dengan huruf H untuk menghubungkan dan menandai logo tersebut langsung ke subjek amal.
15. Solve Poverty
Solve poverty.com outsourcing adalah komunitas online yang bertujuan untuk mengumpulkan sumbangan dan pekerjaan outsource teknis untuk mereka yang membutuhkan. logo mereka menggunakan jenis huruf bulat yang membantu membuat sambungan ramah, dan menampilkan upaya di seluruh dunia dengan gambar bergaya bumi sebagai huruf O.
16. Poverty Fighters
Poverty Fighters adalah organisasi yang memerangi kelaparan dan kemiskinan dan melestarikan lingkungan melalui dana untuk mereka yang membutuhkan. logo mereka berfokus pada tunas tanaman baru melambangkan kehidupan yang berkelanjutan.
17. Dignity U Wear
Dignity U Wear adalah sebuah organisasi berbasis di AS yang bertujuan untuk memberikan dampak positif kehidupan anak-anak dan keluarga mereka dengan menyediakan pakaian baru. Dengan logo berdasarkan garis besar gantungan baju itu membuat koneksi langsung ke subjek pakaian, tetapi garis juga twist dan memutarbalikkan untuk menghasilkan bentuk hati yang melambangkan cinta yang ditunjukkan oleh mereka yang memberi dan menyumbang.
18. Combat Poverty
Combat Poverty adalah sebuah organisasi Irlandia bertanggung jawab untuk memberikan saran kepada Pemerintah Irlandia pada kebijakan untuk mengurangi kemiskinan di Irlandia. Dengan fokus berat pada analisis dan statistik logo mereka mewakili ini semua dengan penggunaan citra grafik.
19. Mercy Corps
logo baru mereka dirilis pada tahun 2005 menggunakan garis berani dan semangat untuk merenungkan. Mercy Corps adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan dan pembangunan yang lebih luas dari segi panjang misi tidak hanya peduli, makanan, tempat penampungan dan medis, tetapi pengembangan, penguatan masyarakat sipil dan keberanian inspirasi untuk mengatasi kemiskinan
20. Global Call to Action Against Poverty
Global Call to Action Against poverty adalah organisasi aliansi di seluruh dunia koalisi nasional kampanye untuk mengakhiri kemiskinan. Para GCAP menggunakan pita putih untuk menyajikan pesan untuk mengakhiri kemiskinan dan kesenjangan, sering dipakai pada pergelangan tangan atau ditampilkan hampir di situs web. Logo GCAP memanfaatkan pita putih, dan menunjukkan melilit bumi yang berhubungan dengan panggilan global mereka terhadap kemiskinan, menyebarkan pesan mereka di seluruh dunia
21. Unicef
Unicef adalah Dana PBB untuk Anak-anak, yang banyak di antara fokus membantu anak-anak di negara berkembang. Dengan logo berdasarkan tanda keseluruhan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan ikon global.dan citra tertentu itu merupakan bantuan yang diberikan kepada anak-anak dengan tokoh-tokoh siluet
22. CARE
Care merupakan salah satu bantuan internasional terbesar dan organisasi-organisasi kemanusiaan di dunia dengan program di hampir 70 negara. logo mereka merupakan penggabungkan orang dari berbagai bangsa menunjukkan tangan berkumpul dalam bentuk lingkaran
23. Make Poverty History
Make poverty history adalah organisasi yang membantu meningkatkan kesadaran dan tekanan pada pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap kemiskinan. Logo dikenali dengan penggabungkan berbagai berat jenis huruf Futura dan menetapkan dasar untuk sebuah brand yang kemudian ditransfer ke berbagai produk dan media dari gelang untuk spanduk
24. Amnesty International
Amnesty International adalah sebuah organisasi non-pemerintah barat berbasis internasional yang melakukan penelitian dan menghasilkan tindakan untuk mencegah dan mengakhiri pelanggaran berat hak asasi manusia dan keadilan permintaan bagi mereka yang haknya telah dilanggar. Dengan moto "Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan" logo mereka memiliki representasi visual dari sebuah lilin dikelilingi oleh kawat berduri, membuat sambungan ke orang narapidana yang belum diselamatkan
25. Stand Up
Stand Up adalah organisasi social yang memobilisasi global untuk mengakhiri kemiskinan dan ketimpangan. logo mereka menggunakan tipografi yang kuat untuk menunjukkan dampak pesan dan menggunakan figur orang-orang berdiri dan berbicara tepat di tengah2 membentuk huruf A, yang berkaitan langsung dengan pesan dalam format visual.
Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.
Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple.
Tentang Bait Salomo ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Bait Salomo berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjid Il Aqsha.
Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Salomo membangun Bait Suci di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Bait Suci Salomo.
Nah! Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II pada tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Turki.
Nah! Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar.
Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus Kristus dan Bait Salomo. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Bait Salomo mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs runtuhnya Bait Salomo atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya, pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Bait Salomo sebagai tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo ini adalah dua ksatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.
Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang Tersembunyi. Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa anggota Freemason juaga mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Firaun. Itu pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templa dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada kehidupan dunia.
Mengenai fakta dibalik sepak terjang mereka, saya menemukan terlalu banyak kasus, sehingga tidak mudah memilih salah satu untuk dimuat disini. Tapi yang perlu anda ketahui, Microsoft digenggam Yahudi, 65% saham-saham di Wall Street digenggam Yahudi, mantan presiden Amerika, Bush Sr. Dan Bush Jr. adalah orang Yahudi, dan yang terutama adalah anggota-anggota mereka banyak yang duduk di posisi penting pemerintahan dunia.
Mereka merupakan kekuatan terhebat Vatikan yang senantiasa melindungi Vatikan dari kekuatan musuh manapun. Saya menganggap kelompok ini sebagai saingan berat dari kelompok Organisasi Freemason. Opus Dei secara harafiah dapat diartikan sebagai ‘Pekerjaan Tuhan’.
Menjelang tahun 1946, Opus Dei memperluas jaringannya ke Italia, Portugal dan Inggris. Pada tahun 1982, kelompok ini telah mengkonsolidasi kekuatannya yang begitu sukses sehingga Paus Yohanes Paulus II mengangkat kelompok ini sebagai agen pribadi dari Vatikan. Di kalangan publik pun tersebar rumor tentang pengaruh Opus Dei yang tidak semestinya, yang digunakan atas nama kepausan. Ketika Escriva (pendiri Opus Dei pada tahun 1028) diangkat menjadi santo pada tahun 2002, secara tidak langsung tindakan Paus telah mengkonfirmasikan rumor tersebut.
Ketika Dan Brown memberikan prasangkanya mengenai ‘pengikut Katolik yang sangat taat’ ini, mata dunia hanya menganggapnya sebagai bumbu dalam novel fiksi dari Dan Brown. ‘Fakta’ yang menjadi pengantar novel Dan Brown menjadi sangat menarik perhatian akan laporan-laporan tentang ‘cuci-otak, kekerasan dan praktek berbahaya yang disebut mereka sebagai ‘penyangkalan badani’, sekaligus memperhatikan kegiatan terakhir merka yang membangun Markas Besar mereka di Lexington Avenue, New York. Markas itu berada nun jauh dari tempat kelompok masyarakat sederhana ini dibentuk oleh Escriva di Madrid pada tahun 1028, saat ia menjadi imam Katolik yang sederhana. Jika anda sudah pernah menyaksikan versi film dari Da Vinci Code, anda mungkin masih ingat seorang albino yang kelihatan galak dan terlihat seperti haus darah. Nah! Mereka inilah yang merupakan pengikut dari organisasi Opus Dei. Opus Dei saat ini mengklaim telah memiliki lebih dari 85.000 anggota.
Praktek-praktek Opus Dei yang tertutup sering menimbulkan bayak spekulasi dari publik. Salah satu praktek ritual mereka yang membuat orang tercengang adalah seperti ‘Menit Kepahlawanan’ pada saat bangun tidur. Para anggota diminta untuk melompat dari ranjang, berlutut mencium lantai dan mengucapkan “serviam” yang diartikan sebagai “saya akan melayani”.
Organisasi yang bernama Rothschild ini adalah organisasi rahasia yang dimiliki Jerman dan diklaim mempunyai agen-agen yang berperan dalam sektor-sektor vital dunia. Saya pertama kali mengenal istilah ini ketika sedang mencari tahu seputar Holocaust dan Hitler. Ada teori konspirasi yang mengatakan bahwa diduga Hitler tidak mati bunuh diri dalam bunker seperti yang selama ini diajarkan dalam sejarah, tetapi ia berhasil kabur ke Indonesia dengan sebuah kapal perang, dan bahkan disembunyikan dengan aman oleh para pengikut Rothschild di Jerman. Beberapa bukti menunjukkan foto-foto (meskipun sebagian wajahnya tertutup kain) yang diduga adalah foto Hitler ketika meninggal pada usia 90-an di Indonesia.
Nah! Kita kembali pada penjelasan mengenai Rothschild. Organisasi ini mengklaim bahwa mereka sudah menguasai sektor-sektor vital untuk jangka waktu yang cukup lama.
Ketika saya melakukan investigasi dengan Google juga, saya menemukan banyak sumber yang mengkaitkan Rothschild dengan Yahudi, tapi saya sepenuhnya tidak percaya bahwa organisasi Rothschild ini adalah milik Yahudi, meskipun para pengikut Rothschild mengaku bahwa mereka adalah suku Yahudi asli, tapi sejarah yang mereka bantah terlalu kokoh.
Kenyataannya mereka adalah orang Khazar. Mereka datang dari sebuah negara yang disebut Khazaria, yang terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh Georgia. Alasan mengapa keturunan Khazar mengklaim mereka sebagai orang Yahudi adalah karena pada tahun 740 Masehi, atas perintah dari raja mereka (King Moon), rakyat Khazaria harus memeluk kepercayaan Yahudi, tetapi tentu saja itu tidak mengubah gen mereka dari Mongolia Asia (Turki) menjadi orang Yahudi.
CIA
Pada era Perang Dingin dengan Uni Soviet, tugas-tugas CIA lebih banyak diarahkan pada kontra-intelijen. Kini, CIA juga mulai menangani peredaran narkotika, organisasi kejahatan internasional, perdagangan senjata gelap, dan yang paling hangat ialah kontra-teroris. Yang terakhir ini ialah terutama setelah serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung World Trade Center.
CIA membekali para agennya dengan spy-kits, di tangan Direktorat Sains dan Teknologi. Berbagai peralatan canggih yang pernah dipakai CIA pada masa awal kelahirannya sampai era Perang Dingin disimpan di museum CIA di McLean, negara bagian Virginia. Seperti uang sedolar yang bisa menjadi ‘kontainer’ dokumen dan mesin, mesin pemecah kode bernama Enigma yang disetting untuk memberikan 150.000.000.000.000.000.000 jawaban, mikrodot kamera yang hanya bisa dibaca di bawah mikroskop. Itulah sebagian peralatan intelijen yang dipakai antara 1950-1960-an.
Search Wikisource Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan National Security Archive
Salah satu operasi CIA yang berhasil ialah menjatuhkan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.vIronisnya, putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri juga naik menjadi presiden dengan dukungan AS.
CIA juga ditengarai selain menggulingkan Soekarno juga berada di belakang pembantaian anggota dan mereka yang dituduh sebagai anggota PKI, terutama di Jawa dan Bali setelah tahun 1965.
FBI
FBI, singkatan dari Federal Bureau of Investigation (Biro Penyelidik Federal) adalah badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat (DOJ). Sekarang ini, FBI memiliki yurisdiksi investigasi atas pelanggaran lebih dari 200 kategori kejahatan federal dan oleh karena itu memiliki otoritas investigasi yang terluas dari badan penegak hukum lainnya di Amerika Serikat. Daftar Sepuluh Buronan Paling Dicari FBI merupakan daftar yang telah digunakan sejak 1949 untuk mengumumkan buronan publik yang dicari. FBI bukan institusi Kepolisian Nasional seperti dimiliki banyak negara, misalnya Indonesia, Perancis, dan Inggris.
Kontroversi di FBI :
* Penangkapan aktivis-aktivis politik yang dianggap membahayakan Amerika Serikat di bawah program COINTELPRO. Program ini awalnya bertujuan menangkap Partai Komunis Amerika lalu pada perjalanya berhasil meringkus aktivis-aktivis pro negro sperti Martin Luther King (SCLC), aktivis rasial seperti Klu Klux Klan, Partai Nazi Amerika
* Banyak saksi dan artikel menyebutkan bahwa J. Edagar Hoover adalah seorang homoseksual dengan kekasihnya adalah Clyde Tolson, bawahan wakil direktur FBI.
NSA
Badan Keamanan Nasional (National Security Agency, disingkat NSA) adalah sebuah agensi kriptografi milik pemerintah Amerika Serikat, didirikan oleh Presiden Harry S. Truman pada 4 November 1952. NSA bertugas untuk mengumpulkan dan menganalisis komunikasi negara lain, serta melindungi informasi milik Amerika Serikat. NSA mengkoordinasi, mengarahkan, serta menjalankan aktivitas-aktivitas amat istimewa bertujuan untuk mengumpulkan informasi intelijen dari luar negeri, terutama menggunakan kriptoanalisis. Selain itu, NSA melindungi komunikasi pemerintah dan sistem informasi di AS dari agensi lainnya, yang melibatkan kriptografi tingkat tinggi. NSA merupakan bagian dari Dephan AS, dan dikepalai oleh seorang direktur dari militer AS berpangkat Letnan Jenderal atau Laksamana Madya. NSA adalah komponen kunci dari Komunitas Intelijen Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Direktur Intelijen Nasional.
Kegiatan-kegiatan NSA meliputi penyadapan dan pengamanan. Penyadapan NSA meliputi telepon, komunikasi Internet, komunikasi radio, serta komunikasi-komunikasi lainnya yang dapat disadap. Pengamanan NSA meliputi komunikasi militer, diplomatik, serta komunikasi-komunikasi rahasia atau sensitif pemerintah. NSA merupakan organisasi yang mempekerjakan ahli matematika dan memiliki superkomputer terbanyak di dunia. Namun NSA berusaha untuk tetap low profile, bahkan Pemerintah AS pernah tidak mengakui keberadaannya selama beberapa tahun. Karena itu, NSA sering dipelesetkan sebagai No Such Agency (Tidak ada agensi seperti itu), atau Never Say Anything (Jangan bilang apa-apa).
OSS
Office of Strategic Services (OSS) ialah dinas intelijen Amerika Serikat. Dibentuk selama Perang Dunia II sebagai pendahulu CIA.
Sebelum pembentukan OSS dinas-dinas intelijen telah dipimpin pada dasar ad-hoc oleh sejumlah departemen angkatan bersenjata tanpa arahan atau kendali menyeluruh (contohnya AD dan AL telah memisahkan departemen yang memecahkan sandi yang tak hanya disaingi namun menolak menerima bersama penerobosan, kini operasi pemecahan sandi dari State Department telah ditutup. Presiden Franklin D. Roosevelt prihatin mengenai kekurangan intelijen Amerika. Ia mengarahkan William J. Donovan, pengacara asal New York, untuk merancang rencana dinas intelijen.
Office of Strategic Services didirikan pada Juni 1942 untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi strategis yang diminta oleh Ketua Bersama Staf dan untuk melaksanakan operasi khusus yang tak ditugaskan ke dinas lain. Semasa PD II, OSS memasok pembuat kebijakan dengan fakta dan perkiraan namun OSS tak pernah memiliki yuridiksi atas semua kegiatan intelijen - FBI bertanggung jawab atas kerja intelijen di Amerika Latin, dan dengan penuh kewaspadaan militer mengawal wilayah pertanggung jawaban mereka.
Pada Oktober 1945 OSS diberhentikan dan fungsinya dialihkan ke Departemen Negara dan Perang.
Pemimpin Vietnam, Ho Chi Minh, pernah bekerja sama dengan Office of Strategic Services. Ho dan orang-orangnya pernah menyelamatkan penerbang-penerbang Amerika yang ditembak jatuh Jepang. Badan ini kemudian membantu Ho dalam mengusir tentara Jepang dari Vietnam.
IC
Komunitas Intelijen Amerika Serikat atau United States Intelligence Community (IC) adalah sebuah badan kerjasama dari 16 instansi independen dan departemen di Amerika Serikat bekerja secara terpisah atau bersama-sama dalam melakukan kegiatan intelijen yang dianggap baik dalam hubungan luar negeri dan melakukan perlindungan atas kepentingan-kepentingan keamanan nasional di Amerika Serikat. Anggota dari organisasi Komunitas Intelijen atau Intelligence Community (IC) termasuk didalamnya badan-badan intelijen, intelijen militer, sipil dan analisa intelijen dan kantor-kantor di departemen eksekutif federal. Komunitas Intelijen ini dipimpin oleh seorang direktur dari Badan Intelijen Nasional. Di antara berbagai tanggung jawab mereka, para anggota Komunitas ini bertugas untuk mengumpulkan dan memproduksi intelijen asing dan domestik, memberikan kontribusi untuk perencanaan militer , dan melakukan kegiatan spionase, komunitas ini dibentuk pada masa jabatan Presiden Ronald Reagan dengan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 12333 tertanggal 4 Desember 1981.
Anggota IC :
* Lembaga independen
o Central Intelligence Agency (CIA)
* Departemen Pertahanan Amerika Serikat
o Air Force Intelligence, Surveillance and Reconnaissance Agency (AF ISR atau AIA)
o Army Military Intelligence (MI)
o Defense Intelligence Agency (DIA)
o Marine Corps Intelligence Activity (MCIA)
o National Geospatial-Intelligence Agency (NGA)
o National Reconnaissance Office (NRO)
o National Security Agency (NSA)
o Office of Naval Intelligence (ONI)
* Departemen Energi Amerika Serikat
o Office of Intelligence and Counterintelligence (OICI)
* Departemen Keamanan Dalam negeri Amerika Serikat
o Office of Intelligence and Analysis (I&A)
o Coast Guard Intelligence (CGI)
* Departemen Kehakiman Amerika Serikat
o Federal Bureau of Investigation (FBI)
o Drug Enforcement Administration (DEA)
* Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat
o Bureau of Intelligence and Research (INR)
* Departemen Keuangan Amerika Serikat
o Office of Terrorism and Financial Intelligence (TFI)
1. Sifat dan maksud organisasi dan metode
Sebelum membahas apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup organisasi metode, kita akan membahas apa yang menjadi sifat dan maksud organisasi metode. Karena ruang lingkup organisasi metode akan menyangkut efisiensi prosedur tata cara kerja yang dipakai dalam melaksanakan fungsi fungsi menejemen. Sedangkan pengertian organisasi dan metode, antara manajemen , organisasi, dan tata cara kerja merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, artinya kalau tata cara kerjanya sudah efisien maka diharpkan kegiatan pelaksanaan fungsi fungsi manajemen dalam organisasi akan berjalan lancar. Jadi dalam hal ini sifat dan maksud organisasi metode adalah pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan tata cara kerja yang dipegunakan untuk pencapaian efisiensi yang maksimal pada organisasi tersebut.
2. Pengertian efisien
Efisien adalah perbandingan terbalik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh ata output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber daya dan waktu yang akan digunakan.
Jika dirumuskan :
Efisien = output
input
Efisien harus diperhatikan benar benar karena merupakan syarat dan tujuan pada pelaksanaan kerja, sehingga organisasi dan metode sebagai bantuan secara teknis dan praktis dalam melaksanakan fungsi manajemen bisa memanfaatkan sumber sumber yang tersedia secara maksimal.
Syarat pencapaian efisien dalam organisasi dan metode adalah :
1. Pencapaian target haruslah berhasil guna, maksudnya target sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan, tetapi mutu dari hasil kerja tersebut juga harus diperhatikan.
2. Ekonomis artinya dalam pencapaian effective (berhasil guna) penggunaan sumber daya (biaya, tenaga, material, peralatan, dan waktu) digunakan setepat tepatnya.
3. Pelaksanaan kerja bisa dipertanggung jawabkan
4. Harus benar benar mencerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya keterbatasan kemampuan perseorangan
5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya antara wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan harus seimbang.
6. Prosedur kerja yang praktis, dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Hal ini untuk mencerminkan bahwa organisasi dan metode adalah kegiatan yang praktis maka targetnya adalah efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja dapat dipertanggung jawabkan, serta pelayanan yang memuaskan.
Cara peningkatan efisiensi kerja :
1. Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat
2. Pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat
3. Pelaksanaan fungsi fungsi organisasi sebagai alat pencapai tujuan yang setepat tepatnya.
4. Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang berkesinambungan.
3. Ruang lingkup organisasi dan metode
Dengan melihat maksud dan sifat organisasi dan metode merupakan pelayanan bagi manajer dan addministrasi dalam melaksanakan fungsi manajemen maka organisasi dan metode merupakan bantuan teknis dan praktis dalam pelaksanaan teori teori organisasi dan manajemen dengan setepat tepatnya.
Maka dari sifat dan maksud organisasi dan metode dapat dipahami ruang lingkupnya adalah hal hal yang menyangkut bidang bidang khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luas scope nya.
Kegiatan kegiatan yang termasuk kedalam scope organisasi dan metode adalah :
1. Analisis organisasi (organization analysis)
2. Komunikasi dalam organisasi (communication in the organization)
3. Tata cara kerja, prosedur kerja dan sistem kerja (work methods, procedure and systems)
4. Pentingnya filing dari segi organisasi dan metode
5. Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen (record retention and schedule)
6. Pentingnya formulir dari segi organisasi dan metode
7. Pendayagunaan mesin kantor (office machine)
8. Pendayagunaan perabotan dan peralatan kantor (office equipment)
9. Pentingnya tata ruang kantor dan perencanaan penyusunan ruang kerja (ofiice layout and space planning)
10. Pentingnya penulisan laporan dalam organisasi dan metode
11. Pentingnya buku pedoman kerja
12. Pentingnya organisasi dan metode anggaran belanja
13. Analisis kepegawaian
14. Pentingnya penyederhanaan kerja
15. Organisasi unit dalam organisasi dan metode
16. Kesimpulan akhir (final conclusion)
Sesuai dengan perinsip perinsip dalam organisasi dan metode maka pembahasan dalam bidang bidang tersebut akan dititik beratkan pada pembahasan tentang sistem, prosedur dan tata cara kerjanya dalam kaitannya dengan asas efisiensi. Oleh karena itu adanya sistem, prosedur dan tata cara kerja yang tepat akan memungkinkan pelaksanaan fungsi fungsi manajemen yang dilakukan top manajer juga tepat dan efisien dalam pemakaian sumber sumber daya (alam, manusia) maupun penggunaan waktu yang tersedia.
Organisasi sebagai sebuah sistem
Definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain - lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output, dan untuk menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material, sumber daya manusia, uang, informasi dan lain - lain. Sistem sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Di dalam organisasi terjadi konversi dari input menjadi output dan di perlukan banyak proses yang saling berhubungan dari fungsi-fungsi struktural yang ada sebagai contoh RND, Produksi, Accounting, Marketing, IT dan lain -lain. Proses berjalan sampai menjadi output dan akan di dapat data yang di hasilkan selama berjalan. Diharapkan data dapat diolah menjadi informasi dan di kembalikan kembali ke setiap fungsi departemen dimana akan di gunakan untuk mengukur kinerja, kontrol dan untuk pendukung dari pengambilan keputusan. Ratusan atau ribuan proses ini saling berhubungan dan bekerja sama dapat kita namakan dengan istilah business process. Business process akan berkembang terus sejalan dengan berkembangnya organisasi.
Organisasi bukan sekedar shared vision, strategy, structure, system, style, staff and skills. Organisasi bisa dilihat sebagai sistem sosial, ini cara paling pas melihat organisasi dari perspektif lebih lebar. Inilah cara menterjemahkan "patterns" dan "events". Pada masa lalu, kita melihat organisasi hanya fokus pada bagian-bagian tertentu. Bila sebuah departemen bekerja bagus sendiri dan tak terkoneksi dengan departemen lainnya, akibatnya organisasi akan menderita.
Saat ini, banyak manajer mengakui begitu banyaknya bagian dalam organisasi, khususnya keterkaitan antar bagian seperti koordinasi antara pusat dan daerah, mandor dan buruh dan lain-lain. Para manajer saat ini lebih peduli pada apa yang bekerja di dalam organisasi dan feedback. Jadi, bila ada persoalan dalam organisasi, manajer tidak serta merta fokus pada persoalan yang dilaporkan, melainkan melihat pola keterkaitan yang lebih besar. Manajer lebih fokus pada hasil yang ingin dicapai organisasi. Caranya, manajer lebih fokus pada struktur yang bisa menciptakan perilaku yang mempengaruhi tindakan -- dibandingkan reaktif pada tindakan-tindakan yang selalu berulang sejak masa lalu.
Ø Teori Sistem dan Berfikir Sistem
Salah satu terobosan penting dalam melihat dunia yang kompleks adalah teori sistem. Aplikasi teori ini dikenal sebagai analisis sistem. Salah satu alat bantu analisis sistem adalah berfikir sistem. Secara awam, berfikir sistem adalah sebuah cara membantu seseorang melihat dunia -- termasuk organisasi -- dari perspektif yang luas termasuk struktur, pola dan tindakan dibandingkan melihat tindakan secara khusus. Cara pandang yang luas membantu menemukenali isu-isu yang mendasar dan tahu cara paling jitu mengatasinya.
Ø Karakter Sistem
Perilaku keseluruhan sistem bergantung pada keseluruhan struktur bukan penjumlahan dari bagian-bagiannya. Struktur menentukan perilaku yang bermacam-macam, dan pada gilirannya menentukan berbagai kegiatan. Kerapkali, kita hanya melihat dan menanggapi tindakan-tindakan. Inilah tindakan-tindakan yang reaksioner. Kita lupa pada skema-skema yang lebih besar.
Seringkali di dalam organisasi, kita berfikir bisa memecah belah sistem dan hanya merespon bagian-bagian di dalam sistem atau memilah bagian-bagian dari sebuah topik. Teori sistem mengingatkan kita bila Anda mencincang sebuah gajah, maka Anda tak mendapatkan segerombolan gajah-gajah kecil.
Sistem memiliki batas maksimum. Bila kita mencoba menciptakan sistem yang lebih besar, maka sistem itu akan memecah diri untuk mencapai kestabilan baru. Terlalu sering di dalam organisasi, kita selalu mencoba tumbuh dan membesar -- sampai batas sistemnya. Pada titik ini, kita lagi-lagi hanya melihat tindakan, bukan perilaku, kebiasaan atau struktur yang mempengaruhinya. Jadi kita hanya berfikir jangka pendek dan selalu menciptakan problem baru.
Ciri sistem yang lain yaitu sistem cenderung mencari keseimbangan di lingkungannya. Sistem yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya, cenderung cepat mencapai batasnya seperti feedback dari client atau pelanggan.
Relasi sirkular hidup antara keseluruhan sistem dan bagian-bagiannya. Coba perhatikan sebuah organisasi biasanya selalu mengalami problem yang sama dan terus berulang. Problem senantiasa melingkar di dalam organisasi. Dan pada gilirannya, anggota organisasi bisa menemu-kenali pola berulang tapi tidak bisa menemukan si siklusnya sendiri. Bila kita bisa menemukan siklus dan sirkularnya, kita bisa melakukan intervensi yang sistemik.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL
Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa pengertian organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain – lain. Sedangkan pengertian dari sosial adalah manusia yang berkaitan dengan masyarakat dan para anggotanya(dikutip dari W3dictionary). Dengan demikian system sosial merupakan orang-orang dalam masyarakat dianggap sebagai sistem yang disusun oleh karakteristik dari suatu pola hubungan dimana sistem tersebut bekerja untuk mewujudkan keinginannya. Beberapa hal yang menggambarkan organisasi sebagai system social antara lain dengan adanya organisasi social dan organisasi social.
Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang bertindak di dalam organisasi. Dengan demikian dalam kaitannya dengan organisasi sebagai sistem sosial maka kajian perilaku organisasi mencakup berbagai aspek seperti : publik, bisnis, sosial dll. Sebagai contoh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) sebagai organisasi yang bergerak dibidang olahraga sepakbola tidak hanya terpaku pada satu aspek kajian yaitu sepakbola. Bidang – bidang lain juga harus dikaji untuk memajukan organisasi dan mencapai tujuannya memajukan sepakbola Indonesia. Aspek yang dikaji antara lain aspek bisnis, publik dll. Mungkin anda bertanya,”Apa kaitan sepakbola dengan bisnis?”. Pada Zaman sekarang ini olahraga khususnya sepakbola memiliki kaitan dengan aspek bisnis contohnya hak siar televise, iklan sponsor yang dapat menghasilkan income. Kemudian apa hubungannya dengan social? Dalam aspek bisnis, masyarakat merupakan pasar. Sedangkan dalam bidang olahraga masyarakat adalah factor pendukung dimana masyarakat itu sendiri adalah bagian dari social.
Berdasarkan contoh di atas, kita tahu bahwa hampir semua pekerjaan dilakukan dalam lingkup sosial. Begitupula dengan organisasi, organisasi akan berjalan dengan baik jika diaturr dengan sistem yang baik sehingga cakupan sosial didalamnya dapat bekerja sesuai pakem yang telah diatur dalam suatu sistem. Cakupan social yang dimaksud adalah pekerjaan, komunikasi serta koordinasi yang dilakukan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan bersama.
Faktor faktor Organisasi antara lain(menurut John Willey)
- Manusia
- Teknologi yang digunakan
- Tugas/ kerja
- Budaya organisasi
Manusia merupakan salah satu factor penting dalam organisasi. Manusia itu sendiri merupakan makhluk social. Dan dalam organisasi manusia bekerja tidak sendiri, maka manusia melakukan komunikasi serta koordinasi dalam bekerja. Dengan demikian aspek social tidak dapat dipisahkan dari organisasi. Dan dapat dikatakan juda bahwa Sistem social itu juga merupakan organisasi dan sebaliknya.
1. Organisasi Ekonomi dan Pendidikan
a. Budi Utomo (1908)Politik etis yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial Belanda membawa dampak munculnya priyayi Jawa yang “baru” atau priyayi rendahan, mereka memiliki pandangan bahwa kunci dari kemajuan adalah pendidikan.kelompok inilah yang kemudia dianggap sebagai kelompok pembentuk organisasi pergerakan yang benar-benar modern. Dilatarbelakangi kondisi ekonomi yang buruk di Jawa, dr. Wahidin Sudiro Husodo pada tahun 1906-1907 barkeliling pulau jawa, untuk memberikan penerangan tentang cita-citanya kepada para pegawai Belanda dan dalam berusaha mencari dana untuk beasiswa bagi pelajar Indonesia yang kurang mampu tapi cakap, dr. wahidin berkeinginan untuk mendirikan badan pendidikan yang di sebut Studifonds. Usaha dr. Wahidin tidak mendapatkan tanggapan yang positif dari pegawai pemerintahan Belanda. Namun usahanya mendapat respon dari para pelajar. Usaha beliaulah yang merupakan pendorong bagi pelajar, untuk mendirikan organisasi.
Organisasi Budi Utomo berdiri tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa Sekolah Kedokteran (STOVIA) di Jakarta, yaitu Sutomo, Suraji, Gunawan Mangunkusumo. Budi Utomo (BU) ini sejak awal sudah menetapkan bidang pendidikan sebagai pusat perhatiannya, dengan wilayah Jawa dan Madura sebagai sasaran. Pro dan kontra selalu mewarnai dalam kehidupan berorganisasi, tak terkecuali BU. Yang kontra mendirikan organisasi tandingan Regent Bond, yang anggota-anggotanya berasal dari kalangan bupati penganut status quo yang tidak menginginkan perubahan. Sedang yang pro, antara lain Tirto Kusumo, merupakan kalangan muda yang berpikiran maju.
Pada kongres BU yang diselenggarakan pada 3-5 Oktober 1908, Tirto Kusumo diangkat menjadi Ketua Pengurus Besar. Dalam kongres ini etnonasionalisasi semakin bertambah besar. Selain itu, dalam kongres tersebut juga timbul dua kelompok, yaitu kelompok pertama diwakili olah golongan pemuda yang merupakan minoritas yang cenderung menempuh jalan politik dalam menghadapi pemerintah kolonial. Adapun kelompok kedua merupakan golongan mayoritas diwakili oleh golongan tua yang menempuh perjuangan dengan cara lama, yaitu sosiokultural.
Golongan minoritas yang berpandangan maju dalam organisasi ini dipelopori oleh Dr. Tjipto Mangunkusumo. Dia ingin Budi Utomo bukan hanya sebagai organisasi yang mementingkan rakyat, melainkan organisasi yang memiliki jaringan di seluruh Indonesia.
Sementara itu, golongan tua menginginkan dibentuknya Dewan Pimpinan yang didominasi oleh golongan tua. Golongan ini juga mendukung pendidikan yang luas bagi kaum priyayi dan mendorong kegiatan pengusaha Jawa. Tjipto terpilih sebagai salah satu anggota dewan. Namun, pada 1909 ia mengundurkan diri dan bergabung dengan Indische Partiij. Pada tahun 1914 terjadi peristiwa besar yakni Perang Dunia I, pada saat itulah BU memikirkan bagaimana mempertahankan Indonesia dari serangan luar. Dalam rapat umumnya di Bandung pada 5-6 Agustus 1915 ditetapkan mosi yang menegaskan pelu adanya milisi yang harus diputuskan dalam parlemen. Menurut BU, untuk tujuan itu harus dibentuk dewan perwakilan rakyat terlebih dahulu. Untuk tujuan itu, BU ikut dalam dalam komite “Indie Weber” yang dalam rapat-rapatnya diusulkan untuk membentuk Dewan rakyat (Volksraad). Dengan sikap BU yang moderat, ternyata usulan dibentuknya Dewan Perwakilan Rakyat dapat terealisasi pada tahun 1918, atau ketika Perang Dunia I berakhir, hal ini menunjukkan bahwa Belanda memandang BU tidak berbahaya bagi Belanda.
Bulan April 1931 BU melakukan terobosan besar dengan mengubah anggaran dasarnya, yang salah satu poinnya adalah membuka diri bagi semua golongan bangsa Indonesia, tidak hanya terbatas pada orang Jawa. Pada kongres itu diputuskan bahwa BU harus bekerja sama dengan oraganisasi-organisasi lain yang bersifat kooperatif.
b. Sarekat Islam (1911)
Monopoli pedagang Cina dalam penjualan bahan baku dirasakan oleh pengusah batik Indonesia di Solo sangat merugikan. Pedagang Cina seringkali mempermainkan harga, yaitu dengan menjual bahan tersebut sedikit demi sedikit. Keadaan itu mendorong H. Samanhudi di Solo, mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) yang bersifat kooperatif pada tahun 1911. Karena sifatnya yang merakyat dan pertumbuhannya yang pesat, pada 1912 atas usul Haji Oemar Said Cokroaminoto, namanya diubah menjadi Sarekat Islam. Tujuannya pun diperluas lagi, antara lain:
(1) memajukan semangat dagang bangsa;
(2) memajukan kecerdasan dan kehidupan rakyat menurut perintah agama Islam;
(3) menghilangkan paham-paham yang keliru tentang agama Islam;
(4) mempertebal rasa persaudaraan dan saling tolong menolong.
Pada 26 Januari 1913 diadakan kongres Sarekat Islam yang pertama di Surabaya, yang dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto. Dalam kongres ini ditegaskan: SI bukan partai politik dan tidak bereaksi melawan Belanda. Kongres kedua diselenggarakan di Solo. Dalam kongres ini ditegaskan lagi bahwa SI terbuka hanya untuk bangsa Indonesia rakyat biasa, sementara pegawai pangreh praja (yang bekerja pada instansi pemerintah kolonial) tidak boleh masuk. Pada tahun 1915 di Surabaya didirikan Central Sarekat Islam (CSI). Tujuannya untuk membantu SI daerah. Pada tanggal 17-24 juni 1916 diadakan kongres SI ketiga di Bandung, yang diberi nama Kongres Nasional pertama. Dalam kongres itu, 80 cabang SI daerah mengirimkan utusan yang mewakili 360.000 anggota. Sedangkan jumlah anggota seluruhnya 800.000 orang dan terus meningkat hingga pada tahun 1919 anggotanya telah mencapai 2.250.000 orang.
Namun, karena perbedaan ideologi dan taktik yang dianut, dalam perkembangannya berikutnya SI pecah menjadi dua kelompok, yakni:
(1) SI Putih, yang berlandaskan pada asas perjuangan yang semula, yaitu Islam; dipimpin H.O.S. Cokroaminoto;
(2) SI Merah, yaitu kelompok anggota SI yang berhaluan sosialis kiri yamg ingin bergerak secara radikal dan revolusione; dipimpin oleh Darsono dan Semaun yang berasal dari kader ISDV.
ISDV adalah akronim dari Indische Sociaal Democratische Vereniging, organisasi berhaluan Marxisme yang didirikan oleh sekelompok sosialis Belanda. Pada tahun 1923 SI meninggalkan sikap kooperatif, menjadi nonkooperatif dengan mengubah namanya menjadi Partai Sarikat Islam (PSI), kemudian pada tahun 1930 diubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII).
c. Taman Siswa (1922)
Sejak dilaksanakan Politik Etis, pertambahan sekolah cukup banyak. Akan tetapi, jumlah tersebut sangat tidak seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia. Sementara itu, secara garis besar metode pendidikan yang diterapkan pemerintah tidah memberi peluang bagi tumbuhnya kebebasan berpikir. Siswa didik tidak dibimbing untuk kreatif dan berkreasi. Dari sanalah muncul usaha-usaha untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada, salah satunya adalah dengan berdirinya Taman Siswa.
Taman Siswa didirikan oleh Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Dalam melaksanakan pendidikan, taman siswa berpedoman pada pernyataan asas yang disusun pada tahun 1922. Pernyataan asas itu mengandung dasar kemerdekaan bagi tiap-tiap orang untuk mengatur diri sendiri. Hal itu berarti mendidik siswa untuk berpikir, berbuat, bekerja, dan berperan dalam batas-batas tujuan bersama yang tertib dan damai. Taman Siswa memiliki sistem pendidikan yang dinamakan dengan Tut Wuri Handayani, yakni bahwa dalam sistem ini guru bertindak sebagai pemimpin yang berdiri di belakang, tetapi mempengaruhi dan memberi kesempatan kepada anak didik untuk berjalan sendiri.
2. Organisasi Keagamaan
Reformisme dan modernisme muncul pada abad ke-19 di Asia Barat Daya. Gerakan tersebut merupakan reaksi akan atas tantangan barat. Pusat gerakan adalah Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir dengan pemimpinnya Jamaluddin al-Afghani. Gerakan ini datang ke Indonesia berkat tokoh bernama Muhammad Iqbal dan Amir Ali. Gerakan tersebut ingin mencari nilai yang dianggap sesuai dengan zaman modern. reformasi bersifat nasionalistis yang percaya pada kemajuan dan pengetahuan. Oleh karena itu, hidup yang didasari oleh bekerja rajin dinilai sangat positif, sedang fatalisme dan tanpa usaha dianggap tidak rasional dan ditolak. kaum reformis menginginkan agama Islam bersih dari bid’ah (bidat). Kembali kepada Al-Quran adalah semboyan yang selalu didengungkan dan penghayatan pribadi lebih diutamakan.
Reformisme Islam dapat dianggap sebagai gerakan emansipasi keagamaan dan agamanya dihargai sepenuhnya oleh orang barat. Akibatnya, nasionalisme berdasarkan agama Islam meluas, termasuk ke Indonesia. Reformisme dan modernisme Islam masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Di Indonesia, reformisme dilakukan oleh sekelompok masyarakat Arab Hadramaut dan muslim India. Jalinan perkawinan dengan wanita Indonesia menyebabkan hubungan mereka menjadi akrab. Pikiran dan gerakan reformisme dan modernisme diterima oleh mereka dan diteruskan ke masyarakat Indonesia. Perbaikan kaum muslim harus dilakukan melalui pendidikan yang sedapat mungkin mengimbangi pemikiran barat yang sudah ada.
a. Muhammadiyah
Gerakan Muhamadiyah didirikan oleh H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Asas perjuangannya adalah Islam dan kebangsaan Indonesia. Muhammadiyah bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial budaya yang menjurus kepada tercapainya kebahagiaan lahir & batin. Tujuan pokoknya ialah: menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Tujuan-tujuan Muhammadiyah yang sifatnya operasional, antara lainnya:
(1) mengembalikan pendidikan dan pengajaran yang berlandaskan agama Islam;
(2) mengembalikan ajaran Islam sesuai Qur’an dan Hadis dan membolehkan adanya ijtihad;
(3) mengajak umat Islam untuk hidup selaras dengan ajaran agama Islam;
(4) berusaha meningkatkan kasejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya;
(5) menyantuni anak yatim piatu;
(6) membina dan menyiapkan generasi muda agar kelak dapat menjadi pemimpin-pemimpin masyarakat, agama, dan bangsa yang adil dan jujur.
Karena merupakan gerakan reformasi Islam, Muhammadiyah tidak menghendaki adanya bid’ah, takhayul, klenik, dan taqlid. Di antara sekian usaha itu yang paling menonjol adalah usaha di bidang pendidikan dan sosial, ditandai dengan banyaknya sekolah-sekolah Muhammadiyah dari TK hingga perguruan tinggi dan panti asuhan anak yatim. Muhammadiyah juga mendirikam kepanduan, yang disebut Hizbul Wathan.
Di samping itu didirikan pula Aisiyah, perkumpulan wanita Muhamadiyah, didirikan pada 1918. Pimpinan pusat mula-mula dijabat oleh Siti Walidah Ahmad Dahlan, dan kemudian dilimpahkan pada Siti Bariyah. Kegiatan Aisiyah yang pokok adalah di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan kewanitaan Islam.
b. Al-Irsyad dan Partai Arab Indonesia
Gerakan Islam modern juga dilakukan oleh keturunan Arab. Kelompok sayid yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad tetap mengelola Jamiat Khair, sedangkan kelompok yang bukan keturunan sayid mendirikan perkumpulan Al-Irsyad pada 1914 dengan bantuan Syekh Ahmad Surkati (asal Sudan) yang semula mengajar di Jamiatul Khair. Organisasi itu menekankan persamaan umat manusia.
Jumlah keturunan arab di Indonesia ternyata cukup banyak sehingga perlu diberi wadah dalam partai khusus. Lebih lagi karena mereka merasa lahir di Indonesia dari wanita Indonesia. Karena itulah A.R. Baswedan mendirikan Partai Indonesia pada tahun 1934. Tidak diragukan lagi bahwa partai itu menekankan Indonesia sebagai tanah airnya.
c. PerkumpulanPolitik Katolik Jawi
Di kalangan kaum Nasrani juga lahir organisasi, yakni PPKJ (Perkumpulan Politik Katolik Jawi), didirikan pada 22 Februari 1925 di Yogyakarta. PPKJ bertujuan turut berusaha sekuat tenaga bagi kemajuan Indonesia, didasarkan atas ajaran Katolik. Organisasi ini bersifat kooperatif. Tokoh organisasi ini adalah I.J.Kasimo, seorang pegawai gubernemen. Pada Maret 1930 diadakan kongres pertama. Keputusannya antara lain menuntut penghapusan poenale santice dari aturan kuli kontrak.
d. Nahdlatul Ulama (NU)
Pusat penyebaran agama Islam di kota maupun di desa dikenal dengan nama pesantren. Tamatan pesantren diharapakan dapat mendirikan pesantren di tempat lainnya. Pada umumnya pesantren yang berpusat di pedesaan menjadi pusat pengajaran agama Islam yang sudah tua sekali, sedangkan pusat pengembangan Islam di kota biasanya datang kemudian dan menjadi pusat pembaruan Islam. Dapat dikatakan bahwa pusat agama Islam dan pengikutnya di pedesaan adalah para ulama dan santri tradisionalis dan mereka yang tinggal di kota adalah pengikut modernis. Jadi, wadah gerakan Islam tradisionalis sebenarnya sudah ada sejak lama.
Makin meluasnya gerakan Islam baru di kota-kota seperti yang dilakukan oleh Sarekat Islam dan Muhammadiyah, berarti mengurangi ruang gerak umat Islam di pedesaan. Untuk menampung dan memberikan wadah di pedesaan perlu dibentuk organisasi yang secara resmi mengikat anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, pada tahun 1926 di Hejaz, Arab Saudi, diselenggarakan Kongres Islam sedunia. Untuk menghadiri kongres itu masing-masing lembaga mengirim delegasinya hingga terbentuk delegasi Hejaz. Para ulama terkemuka terus membahas pemberian nama lembaga itu dan akhirnya Jam’iyatul Nahdlatul Ulama pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya. Delegasi Komite Hejaz mewakili NU. Delegasi itu sudah sah karena dikirim oleh sebuah organisasi Islam.
Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Para Ulama) adalah organisasi sosial keagamaan atau Jamiyyah Diniyah Islamiyah yang didirikan oleh para ulama, yaitu K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Abdullah Wahab Hasbullah, K.H. Bisri Syamsuri, K.H. Mas Alwi, dan K.H. Ridwan. Mereka pemegang teguh pada salah satu dari empat mahzab, berhaluan Ahlussunnah waljama’ah. Tujuannya tidak saja mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam, tetapi juga memperhatikan masalah sosial, ekonomi, dan sebagainya dalam rangka pengabdian kepada umat manusia. Pada dasarnya Nahdlatul Ulama tidak mencampuri urusan politik dan dalam kongresnya pada bulan oktober 1928 di Surabaya diambil keputusan untuk menentang reformasi kaum modernis dan perubahan yang dilakukan wabahi di hejaz. Kaum Islam reformis dalam beberapa hal bersikap seperti kaum nasionalis yang tidak mengaitkan agama, misalnya dalam masalah perkawinan, keluarga, kedudukan wanita, dan sebagainya. Pusatpusat NU ada di Surabaya, Kediri, Bojonegoro, Bondowoso, dan Kudus. Pada tahun 1935 NU sudah memilki 68 cabang dengan anggotanya 6.700 orang.
Di dalam Kongres NU di Menes (Banten) tahun 1938, jelas NU berusaha meluaskan pengaruhnya di seluruh Jawa. Pada kongres tahun 1940 di Surabaya diputuskan berdirinya bagian wanita, Nahdlatul Ulama Muslimat dan bagian Pemuda Anshor (sudah dibentuk beberapa tahun sebelumnya). Pemuda Anshor didirikan berdasarkan pan Islamisme. Oleh karena itu, Anshor berhaluan Internasional.
e. Ahmadiyah
Gerakan Ahmadiyah Indonesia didirikan oleh Mirza Wali Ahmad Beid pada bulan September 1929. Organisasi itu berdasarkan pada Al-Quran sebagai kitab suci yang menjadi sumber dan arah hidup terbaik. Ada keyakinan bahwa nabi muhammad adalah nabi penutup dan manusia harus mengikuti contoh perbuatannya, dan mengaku adanya pembaharu (mujaddid) setelah Nabi Muhammad. Ahmadiyah muncul karena adanya pengaruh dari Ahmadiyah di Kadian India yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai mujaddid pada tahun 1884. Ahmadiyah menekankan kewajiban manusia untuk bertindak baik dengan penuh persaudaraan, hormat-menghormati, ramah, dan sebagainya. Pada tahun 1908 terjadi perpecahan karena salah seorang pemimpinnya, Kwayah Kamaludin mendirikan Ahmadiyah berpusat di Lahore. Ahmadiyah Kadiyan, dan Lahore sangat besar pengaruhnya di Indonesia dan Yogyakarta dijadikan pusatnya. Ahmadiyah di Indonesia tidak mencampuri urusan politik dan hanya mempersoalkan prinsip keagamaan dalam Islam. Pengaruh Ahmadiyah di kalangan pemuda dan pelajar yang berpendidikan barat cukup kuat.
f. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) 1937
Majelis ini disebut juga Majelis UI Islamil A’la Indonesia atau Majelis Islam Luhur. MIAI didirikan di Surabaya pada September 1937 atas prakarsa tokoh-tokoh Muhammadiyah, PSII, PII, Al-Irsyad, Persis, Persatuan Ulama Indonesia, Al-Washiliyah, Al- Islam, Warmusi (Wartawan Muslim Indonesia). Adapun susunan pengurusnya sebagai berikut :
Ketua: K.H.A. Wahid Hasyim (NU),
Wakil Ketua I: K.H. Mas Mansyur (Muhammadiyah),
Wakil Ketua II: Wondoawiseno (PSII),
Bendahara: Sukirman,
Sekretaris: Satrodiwiryo (Persis).
Mulanya MIAI tidak berpolitik, tetapi kemudian mengikuti kegiatan dalam aksi-aksi politik menetang penjajah bersama GAPI dan Majelis Rakyat Indonesia. Kegiatan MIAI yang utama adalah melaksanakan kongres-kongres partai dan organisasi Islam Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang, kegiatan dan perjuangan MIAI dibubarkan oleh Jepang.
3. Gerakan Pemuda yang Bersifat Kesukuan dan Keagamaan
a. Trikoro Dharmo/Jong Java
Gerakan pemuda Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi Utomo. Sebab para pendiri Budi Utomo sebenarnya para pemuda yang masih menjadi murid-murid STOVIA. Namun sejak kongresnya yang pertama, Budi Utomo telah diambil alih kaum priyayi (bangsawan) dan para pegawai negeri, sehingga para pemuda kecewa lalu keluar dari Budi Utomo. Pada 7 Maret 1915, para pemuda keluaran Budi Utomo mendirikan organisasi pemuda yang disebut Trikoro Dharmo di Jakarta. Para pemimpinnya antara lain: R. Sukiman Wiryosanjoyo (Ketua), Sunardi-Wongsonegoro (wakil ketua), Sutomo (Sekretaris).
Sementara itu, para anggotanya: Muslich, Musodo, dan Abdul Rachman. Yang diterima sebagai anggota hanya anak-anak sekolah menengah yang berasal dari pulau Jawa dan Madura. Trikoro Dharmo artinya “Tiga Tujuan Mulia”, yaitu: sakti, budi, dan bakti. Adapun tujuan organisasi ini ialah:
(1) mempererat tali hubungan, antara murid-murid bumi putera pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan;
(2) menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya;
(3) membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan kebudayaan Hindia;
(4) memperkokoh rasa persatuan dan persatuan di antara pemuda-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok;
Pada tahun 1918 lewat kongresnya yang pertama di Solo, nama Trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java. Hal ini dimaksudkan agar para pemuda di luar Pulau Jawa, tata sosialnya berdasarkan budaya Jawa akan mau, memasuki Jong Java. Kegiatan Jong Java berkisar pada masalah sosial dan kebudayaan, misalnya pemberantasan buta huruf, kepanduan, kesenian. Jong Java tidak ikut terjun dalam dunia politik dan tidak pula mencampuri urusan agama tertentu. Bahkan para anggotanya dilarang menjalankan politik atau menjadi anggota partai politik. Akan tetapi, sejak tahun 1942, karena pengaruh gerakan radikal, maka Syamsuridjal (ketuanya) mengusulkan agar anggota yang sudah berusia 18 tahun diberi kebebasan berpolitik dan agar Jong Java memasukkan program memajukan agama Islam. Usul ini ditolak, akibatnya para anggotanya yang menghendaki tujuan ke dalam dunia politik dan ingin memajukan agam Islam mendirikan Jong Islamieten Bond. Organisasi ini dipimpin Haji Agus Salim.
b. Jong Sumatranen Bond (9 Desember 1917)
Setelah Jong Java, para pemuda Sumatera yang belajar di Jakarta, pada tanggal 9 Desember 1917 mendirikan organisasi serupa yang disebut Jong Sumatranen Bond. Adapun tujuannya adalah :
(1) mempererat ikatan persaudaraan antara pemuda-pemuda pelajar Sumatra dan membangkitkan perasaan bahwa mereka dipanggil untuk menjadi pemimpin dan pendidik bangsanya.
(2) membangkitkan perhatian anggota-anggotanya dan orang luar untuk menghargai adapt istiadat, seni, bahasa, kerajinan, pertanian dan Sejarah Sumatra.
Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:
(a) menghilangkan adanya perasaan prasangka etnis di kalangan orang-orang Sumatera;
(b) memperkuat perasaan saling membantu;
(c) bersama-sama mengangkat derajat penduduk Sumatra dengan alat propaganda, kursus, ceramah-ceramah dan sebagainya.
Berdirinya Jong Sumatranen Bond ternyata dapat diterima oleh pemuda-pemuda Sumatera yang berada di kota-kota lainnya. Oleh karena itu, dalam waktu singkat organisasi ini sudah mempunyai cabng-cabangnya di Jakatra, Bogor, Serang, Sukabumi, Bandung, Purworejo, dan Bukittinggi. Dari organisasi inilah kemudian muncul tokoh-tokoh nasional seperti Moh. Hatta,
Muh. Yamin, dan Sutan Syahrir. Atas kesadaran nasionalisme, nama Jong Sumatranen Bond yang menggunakan istilah bahasa Belanda, diubah menjadi Pemoeda Soematra.
c. Jong Ambon
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Sebelum itu sebenarnya telah lahor berbagai organisasi yang didirikan oleh orang-orang Ambon. Misalnya: Ambons Studiefonds (1909) oleh Tehupeilory, Ambons Bond (1911) untuk pegawai negeri, Mena Muria (1913) di Semarang, dan Sou Maluku Ambon di Ambon. Pada 9 Mei 1920, A.J Patty mendirikan Serikat Ambon di Semarang. Tujuannya yaitu ntuk mempersatuakan semua organisasi Ambon, hingga menjadi organisasi politik Ambon yang pertama. Karena ia sangat aktif melakukan kampanye di mana-mana. Akhirnya ia ditangkap oleh pemerintah kolonial dan diasingkan. Perjuangan berikutnya diteruskan oleh Mr. Latuharhary.
d. Jong Minahasa dan Jong Celebes
Jong Minahasa dan Jong Celebes didirikan pada 25 April 1919 oleh tokoh-tokoh muda Minahasa yaitu Samuel Ratulangie. Jong Minahasa tampaknya sebagai lanjutan dari organisasi yang telah dibentuk sejak 1912 di Semarang, yaitu Rukun Minahasa. Tahun 1917 muncul pula organisasi Minahasa Celebes di Jakarta. Tetapi dalam kenyataan Jong Minahasa dan Jong Celebes tidak bisa tumbuh menjadi besar karena jumlah pelajar dari Sulawesi tidak begitu banyak.
e. Perkumpulan Pemuda Daerah lainnya
Dengan berdirinya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, suku-suku bangsa lainnya juga tidak ketinggalan. Mereka ikut mendirikan organisasi berbagai perkumpulan pemuda, antara lain :
(1) Sekar Rukun (1920), didirikan oleh para pemuda Sunda di Jakarta.
(2) Pemuda Betawi, didirikan oleh para pemuda asli Jakarta yang dipimpin oleh Husni Thamrin.
(3) Timorsch Verbond, didirikan di makasar (8 Juni 1922) untuk suku Timor
(4) Jong Batak Bond, didirikan untuk suku Batak pada tahun 1926.
f. Organisasi Pemuda yang bersifat Keagamaan
(1) Muda Kristen Djawi (MKD) didirika pada tahun 1920.
Mula-mula menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dan pergaulan, akan tetapi akhirnya diganti dengan bahasa Indonesia, Perkumpulan-Perkumpulan Pemuda Kristen (PPPK).
(2) Jong Islamieten Bond (JIB), didirikan pada tanggal 1 januari 1925 oleh Syamsuridjal (Raden Sam). Semula ia sebagai ketua Jong Java, oleh karena kedua usulnya dalam kongres ditolak. Ia bersama kawannya keluar dari Jong Java, kemudian mendirikan Jong Islamieten Bond yaitu organisasi pemuda yang berdasarkan Islam. Tujuannya adalah untuk mempererat persatuan dikalangan pemuda Islam dan memajukan agama Islam bagi anggotaanggotanya. Adapun kegiatannya antara lain: mengadakan kursus-kursus agama Islam, darmawisata, olah raga dan seni,ceramah-ceramah dan study club, menerbitkan majalah, brosur, buku-buku dan sebagainya.
(3) Persatuan Murid-murid Diniyah School (PMDS). Ini adalah organisasi pemuda di dalam lingkungan keagamaan (Diniyah School). Organisasi ini didirikan oleh Zainuddin Labai El Yunusy di Padang Panjang (Sumatra Barat) tanggal 10 Oktober 1915.
g. Organisasi-Organisasi Wanita Atas Dasar Emansipasi
Konsep egaliterianisme (persamaan) dalam Revolusi Prancis ternyata menyangkut masalah bias gender. Kaum wanita yang sebelumnya menjadi makhluk kedua sesudah pria, setelah Revolusi Prancis menjadi lebih berani dan percaya diri bahwa mereka pun sama dengan kaum pria yang memiliki tanggung jawab sosial yang relatif sama. Pergerakan paham emansipasi pada gilirannya mencapai Indonesia pula yang tengah dalam giatgiatnya membangun kesadaran kebangsaan.
Seperti halnya dengan para pemuda, kaum perempuan Indonesia tidak ketinggalan dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam memperluas dan memperkuat perasaan kebangsaan. Mereka juga mendirikan organisasi-organisasi kewanitaan, dengan menitik beratkan perjuangannya pada perbaikan kedudukan sosial wanita. Seperti halnya hal yang menyangkut perkawinan, keluarga, peningkatan pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan wanita.
Pada mulanya gerakan mereka merupakan bagian dari organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan. Organisasi-organisasi wanita yang berdiri pada masa pergerakan nasional antara lain :
1) Putri Mardika (1912)
Putri Mardika adalah organisasi keputrian tertua dan merupakan bagian dari Budi Utomo. Tujuannya adalah untuk memberikan bantuan, bimbingan dan penerangan kepada wanita-wanita pribumi dalam menuntut pelajaran dan dalam menyatakan pendapat di muka umum. Kegiatannya antara lain sebagai berikut: memberikan beasiswa dan menerbitkan majalah bulanan. Tokoh-tokohnya: P.A Sabarudin, R.A Sutinah Joyopranoto, R.R Rukmini, dan Sadikun Tondokukumo.
2) Kartini Fonds (Dana Kartini)
Organisasi ini didirikan oleh Tuan dan Nyonya C. Th. Van Deventer, tokoh politik etis. Salah satu usahanya adalah mendirikan sekolah-sekolah, misalnya: Sekolah Kartini di Jakarta, Bogor, Semarang (1913), setelah itu di Madiun (1914), Malang dan Cirebon (1916), Pekalongan (1917), Subabaya dan Rembang.
3) Kautamaan Istri
Organisasi ini berdiri sejak tahun 1904 di Bandung, yang didirikan oleh R. Dewi Sartika. Pada tahun 1910 didirikan Sekolah Keutamaan Istri, dengan tujuan mengajar anak gadis agar mampu membaca, menulis, berhitung, punya keterampilan kerumahtanggaan agar kelak dapat menjadi ibu rumah tangga yang baik. Kegiatan ini kemudian mulai diikuti oleh kaum wanita di kota-kota lainnya, yaitu Tasikmalaya, Garut, Purwakarta, dan Padang Panjang.
4) Kerajinan Amal Setia (KAS)
KAS didirikan di Kota Gadang Sumatra Barat oleh Rohana Kudus tahun 1914. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendidikan wanita, dengan mengajarkan cara-cara mengatur rumah tangga, membuat barang-barang kerajinan tangan beserta cara pemasarannya. Pada tahun itu juga, KAS berhasil mendirikan sekolah wanita pertama di Sumatera sebelum terbentuknya Diniyah Putri di Padangpanjang.
5) Aisyiah (1917)
Aisyiah didirikan pada 22 April 1917 dan merupakan bagian dari Muhammadiyah. Pendirinya adalah H. Siti Walidah Ahmad Dahlan. Kegiatan utamanya adalah memajukan pendidikan dan keagamaan bagi kaum wanita, memelihara anak yatim, dan menanamkan rasa kebangsaan lewat kegiatan organisasi agar kaum wanita dapat mengambil peranan aktif dalam pergerakan nasional.
6) Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT)
PIKAT didirikan pada bulan Juli 1917 oleh Maria Walanda Maramis di Menado, Sulawesi Utara. Tujuannya: memajukan pendidikan kaum wanita dengan cara mendirikan sekolah-sekolah rumah tangga (1918) sebagai calon pendidik anak-anak perempuan yang telah tamat Sekolah Rakyat. Di dalamnya diajari cara-cara mengatur rumah tangga yang baik, keterampilan, dan menanamkan rasa kebangsaan.
7) Organisasi Kewanitaan Lain
Organisasi Kewanitaan lain yang berdiri cukup banyak, antara lain : Pawiyatan Wanita di Magelang (1915), Wanita Susila di Pemalang (1918), Wanita Rukun Santoso di Malang, Budi Wanita di Solo, Putri Budi Sejati di Surabaya (1919), Wanita Mulya di Yogyakarta (1920), Wanita Katolik di Yogyakarta (1921), PMDS Putri (1923), Wanita Taman Siswa (1922), dan Putri Indonesia (1927).
Kongres Perempuan Indonesia
Pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia pertama. Kongres tersebut diprakarsai oleh berbagai organisasi wanita seperti: Wanita Utomo, Putri Indonesia, Wanita Katolik, Wanita Mulya, Aisyiah, SI, JIB, dan Taman Siswa bagian wanita. Tujuan kongres adalah mempersatukan cita-cita dan usaha untuk memajukan wanita Indonesia, dan juga mengadakan gabungan antara berbagai perkumpulan wanita yang ada.
Dalam kongres itu diambil keputusan untuk mendirikan gabungan perkumpulam wanita yang disebut Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) dengan tujuan:
(a) memberi penerangan dann perantaraan kepada kaum perempuan, akan mendirikan studie fond untuk anak-anak perempuan yang tidak mampu;
(b) mengadakan kursus-kursus kesehatan;
(c) menentang perkawinan anak-anak;
(d) memajukan kepanduan untuk organisasi-organisasi wanita tersebut di atas, pada umumnya tidak mencampuri urusan politik dan berjuang dengan haluan kooperatif.
Sumber :
Suwito, Triyono, 2009, Sejarah 2 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Program IPS Jilid 2 Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 244 – 256.